Cara Berhenti Menjadi Fujoshi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ohayou, konnichiwa, konbanwa, annyeongaseo, sawadikap!!

You are a fujoshi. But in several times ahead, will be former-fujoshi.

Ini tahun 2018, dan postingan saya mengenai hukum menjadi fujoshi adalah sekitar beberapa tahun yang lalu (yang belum baca silakan baca di sini). Well, saya tidak menyangka bahwa banyak sekali yang ternyata ingin keluar dari dunia gelap fujoshi. Alhamdulillah kalau kamu salah satunya, itu artinya kamu masih punya akal sehat hwghwghwg (saya ketawa).

Saya punya beberapa tips yang bisa dilakukan for quitting that dark world of yours. Tips-tips ini mungkin akan work untuk sebagian orang, and won’t work for the other. Semua tergantung pribadi masing-masing, but apa salahnya ikhtiar kan ;)

Check it out, gaes:

1. Kesadaran diri

Yup, self awareness is really important! Yang bisa memotivasi kamu terkadang cuma kamu sendiri, gaes. Jadi ya, membangun self awareness itu hukumnya wajib. Kamu bisa coba membangun kesadaran diri dengan menanamkan—dengan sungguh-sungguh menanamkan—pikiran akan betapa buruknya menjadi menjadi seorang fujoshi, mengingat fakta di bawah ini:

• You gain nothing but sin

Sudah aku jelaskan di postingan sebelumnya tentang hal ini. Jadi  fujoshi itu dosa! Karena secara nggak langsung kita support LGBT. Maka, kamu harus menanamkan kesadarkan bahwa menyukai hal seperti itu adalah sebuah ketidak-wajaran, sebuah tindakan yang mengakibatkan dosa.

Dan, biasanya nih, kalau kita lagi capek, terus ingin istirahat sendirian di kamar; atau pada tengah malam ketika kita sendirian di balik selimut; biasanya pada waktu-waktu itu timbul keinginan untuk mengakses hal-hal berbau yaoi. Ngestalk ship. Baca komik BL. Dengerin BLCD (nau’dzubillah). Maka, pada waktu-waktu rawan seperti itu, kalau iman kita lemah, ingat selalu bahwa ada dua malaikat di samping kanan dan kiri-mu yang always ready to write everything you do—dengan kata lain kamu nggak bener-bener sendirian. Ketika kamu melakukan dosa itu, ada yang melihat. Tidakkah seharusnya kamu malu? :”)

• You waste your time, you throw up your youth

Demi masa.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian yang besar.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Feels familiar?

Yup, itu perkataan Allah, ada di Q.S. Al-Ashr. Allah memperingatkan kita semua, gaes, bahwa waktu itu perihal yang krusial. Gimana nggak, waktu gak akan bisa diperoleh kembali barang satu detik pun. Aku sendiri pernah merenung di suatu malam, berlarut-larut dalam pemikiran dan memikirkan soal kehidupan ini—apa yang sudah aku lakukan selama ini—dan mendapati penyesalan yang mendalam. Aku sudah menjadi fujoshi selama 3 tahun, and those 3 years are nothing but sh*t. Harusnya dalam 3 tahun itu, aku bisa melakukan something more useful, right? Harusnya aku bisa mengukir prestasi, dari pada menghancurkan diri sendiri..

• You ruin your brain

Admit it, gaes, bahwa mengakses hal-hal berbau yaoi itu sama dengan mengakses pornografi. Sebagian dari kamu mungkin sadar, sebagaian lagi tidak sadar lagi, dan mungkin ada sebagian lagi yang sadar tapi tidak mau mengakui. Pornografi tidak melulu tentang straight pair, tapi konten sesama jenis pun, kalau dia ada adegan dewasa tersisipkan di dalamnya, maka congratulation: kamu sedang mengakses pornografi! ;)

Dan ternyata, pornografi itu merusak otak lebih-lebih dari narkoba. Dikutip dari tribunnews, pornografi akan merusak PFC (Pre Frontal Cortex) yang hanya dimiliki oleh otak manusia. Sementara PFC ini sangat penting, gaes. Bc PFC ini berfungsi untuk merencanakan masa depan, mengambil keputusan, membentuk kepribadian dan berinteraksi sosial. Serem bat gasih?

• Resapi fenomena dewasa ini

Dan gaes, tahun 2018 ini bencana bertebaran dimana mana kan ya :’) Dari mulai yang terbaru—tsunami Palu, lalu ada gempa Lombok, erupsi Gunung Agung, dan masih banyak lagi. Dikutip dari sini, BNPB mencatat sudah terjadi 513 bencana di tanah air. Dari 513 kejadian tersebut terdiri dari puting beliun 182 kejadian, banjir 157, longsor 137, kebakaran hutan dan lahan 15, kombinasi banjir dan tanah longsor 10, gelombang pasang dan abrasi 7, gempa bumi merusak 3, dan erupsi gunung api 2 kali.
Ngeri ye?

Bagi manusia-manusia yang berpikir—dan ini berarti seluruh manusia (seharusnya), bc Allah menciptakan manusia dengan akal—akan muncul pertanyaan-pertanyaan semisal, “Kenapa kok bisa banyak banget bencana alam akhir-akhir ini?”, lalu disusul, “Sebenernya ada apa sih?”. And guess what, Rasulullah SAW sudah menjawab itu semua gaes:

Dari Ummu Salamah, dia berkata:

“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda; “Bila perbuatan-perbuatan maksiat di tengah umatku telah nyata, maka Allah akan menimpakan azab-Nya kepada mereka secara merata”. Ia berkata, “Lalu aku bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah di tengah mereka itu ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab, “Benar”. Ia berkata lagi, “Bagaimana dengan mereka?”. Beliau berkata lagi, “Apa yang menimpa orang-orang menimpa mereka juga, kemudian nasib akhir mereka mendapatkan ampunan dan keridlaan dari Allah.”

(H.R Ahmad)

Ini 2018, saya ingatkan sekali lagi, dan kita semakin dekat dengan hari akhir. Bencana-bencana alam itu pertanda, batu peringatan bagi orang-orang beriman. Gimana, masih berani maksiat

2. Hindari sumber pemicu

Kalau kamu sudah berhasil membangun self awareness, maka next step is: cobalah untuk mengindari sumber pemicu. Kalau misalnya hobi kamu baca komik BL, doujinshi, atau fanfiction, maka cobalah untuk tidak mengakses hal tersebut. Berdasarkan dari pengalaman pribadi *uhuk*, tiap konten itu punya suatu perangkat khusus untuk mengaksesnya. Seperti misalnya, komik BL yang tidak hardcore itu biasanya bisa dibaca di webtoon; fanfiksi fluffy (maupun hardcore, sebenernya) bisa dibaca di wattpad, ffn, atau AO3; sedangkan untuk mengakses website yang terkena internet positif biasanya bisa diakses setelah mendownload VPN. Maka yang perlu dilakukan adalah: UNINSTALL VPN, wattpad, dan webtoon!

Berat? Iya, memang. Quitting fujoshi world itu butuh investasi besar, butuh nyali, butuh niat yang sungguh-sungguh: nggak bisa kalau kamu masih abu-abu dan ragu-ragu. But kalau kamu berhasil quit this sh*t wold for sure.. Congrats! You’ve made the biggest step for ur better life! ;’)

Dan, untuk pada fujodansi Koriya, beberapa di antara kalian mungkin nggak separah fujo-fujo yang hobinya baca komik yaoi hardcore. But tetep aja kalian perlu menghindari sumber pemicu. Well, tentu aku tahu kalian nggak akan mungkin menghindari interaksi cute dari bias yang dihomokan, karena itu real, mereka beneran ngelakuin hal itu. Maka mungkin kamu bisa skip. Atau kalau pun kamu terpaksa nonton dan dalam pikiran kamu mulai terbersit, “Omg, cute banget sih mereka..” segeralah beristighfar!

Nah, kalau kamu hobi banget buka pinterest atau ig—atau aplikasi apapun—untuk mencari fanart-fanart dari shipping kamu—well, kamu gak boleh lagi sekarang. Kalau kamu follow beberapa artist yang sering buat fanart tentang shipping kamu, UNFOLLOW SEKARANG! Unfollow semuanya, sekaligus. Buat yang asupannya bersumber dari pinterest, kamu bisa clear data, sehingga gak akan ada lagi fanart yang popped up on your board home ;)

Well, mungkin masih banyak pemicu lainnya. Bc pemicu untuk tiap orang itu beda-beda kan. Yang jelas, apapun pemicu-nya, kamu harus bisa hindari itu sebisa mungkin! Dan harus bisa! Saya udah bilang ini berat, kan :’) But kamu pasti bisa kok, aku percaya.
Anyway, salah satu sumber pemicu lainnya ada di poin nomor tiga.

3. Cari teman yang tidak menjerumuskan

Toxic friend is just there to laugh at you

Hehehehee..... *ketawa canggung*
Ini pahit, tapi harus diterima. Sebagian besar para fujo itu terjerumuskan karena berteman dengan seseorang yang menjerumuskan, sengaja atau tidak, disadari atau tidak. Karena emang cara kerja teman itu kayak gitu, gaes. Hangout bareng, belajar bareng, ke kantin bareng. Dan dalam hal-hal itu, kita pasti sering banget tukar pikiran dengan mereka, menceritakan ini itu, kejadian lucu di angkot, mimpi tadi malam, gabut di waktu luang.. Sampe akhirnya, “Eh, masa ya, gua nemu fanart ini, lucu banget dah. Lu lihat nih!”

Feels familiar?

Dulu, saya fujo karena teman saya juga fujo. Awalnya saya b aja, lama-lama kecanduan dan beneran masuk ke dunia fujoshi. Terus nih biasanya, kalau teman itu udah punya hobi yang sama, susah banget dipisahin! Teman-teman saya yang lain juga melihatnya begitu. Dimana ada saya, di situ ada si A. Udah kayak dilem aja gitu. Nah, sebelum hubungan kamu sama teman kamu jatuh terlalu jauh kayak gitu, kamu harus membuat pencegahan di awal: hindari teman yang toxic!

“Seseorang yang duduk (berteman dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakainmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak." 

(HR. Bukhari, no. 2101)

Tapi emang perihal teman ini masalah yang agak sedikit rumit. Kamu gak bisa dong, secara tiba-tiba ngejauhin dia gitu aja. Apalagi kalau dia ternyata teman kamu satu-satunya.. Duh :’)

Kamu mungkin bisa coba komunikasikan dengan dia soal ini. Ketika topik udah mulai menjurus, hentikan segera! Mengatakan hal-hal semisal, “Maaf, gua lagi gak mood ngebahas gituan. Kita bahas yang lain aja ya?” sesungguhnya akan lebih baik. Bagi kamu, bagi dia, bagi kalian. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa bilang alasannya, bahwa kamu pengen move on dari yaoi, dan bisa ngajakin dia juga! Takut? Well, I know that feel. But seperti yang saya bilang: Quitting fujoshi world itu butuh nyali.

Dan, gak menutup kemungkinkan kalau kamu ternyata jutru yang mejerumuskan hngggggg ;;;( Then, you must stop it! Kenapa? Karena ingat, gaes, nggak cuma ada amal jariyah di dunia ini, tapi juga ada dosa jariyah :’) Jadi, ketika temen kamu mejadi fujoshi karena kamu, lalu dia melakukan perbuatan dosa, maka dosanya juga jadi milik kamu :’) Serem bat kan?

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”

(HR. Muslim)

4. Alihkan perasaan ingin mengakses hal-hal berbau yaoi

Well then, ada banyak cara yang dilakukan untuk mengalihkan perasaan ingin mengakses hal-hal berbau yaoi. Ketika perasaan itu muncul ke permukaan, kamu mungkin bisa coba untuk menjauhkan diri dari internet, dan cobalah untuk melakukan kegiatan lain.

Menekuni sebuah hobi yang menyibukkan, atau mengerjakan tugas sekolah, atau belajar mungkin bisa jadi solusi untuk mengalihkan. Atau juga, kamu harus banyak-banyak melakukan aktivitas di luar biar gak terjebak sendirian dengan dunia maya yang isinya hal-hal toxic ;(

Atau, kalau aku, aku mengalihkannya dengan jatuh cinta *uhuk*

Iya, beneran deh. Well, aku tahu kalau cewek-cewek yang pacaran tetapi masih suka yaoi itu exist in this world. Mereka pacaran sama cowok, tapi di sisi lain mereka suka ngeliat cowok yang jadian sama cowok lagi ;( Aku pernah punya teman kayak gitu, dan mereka bilang, “Kalau pacara gua ternyata g*y, gua bakal jadi orang nomor satu yang dukung mereka!” dan beberapa lagi bilang, “Gua pacarnya si A tapi gua malah ngeship dia sama temennya.” Jujur dah, aku gatau mereka mikir apaan ;(

Tapi untuk aku pribadi, ketika aku sadar bahwa aku jatuh cinta pada seseorang, itu membuat aku berubah nyaris 180 derajat. Nyaris sih, ehe. Aku berusaha berubah menjadi lebih baik karena dia, karena cowok itu (even tho he never loves me back *sobs*). Aku jadi memikirkan bahwa suatu saat, entah kapan, aku pasti akan menjadi seorang Ibu, dan aku adalah madrasah pertama bagi mereka. Dan tentu yaoi adalah pelajaran buruk untuk anak-anak ;(

Jatuh cinta itu work buat aku. Kalau ini nggak work buat kamu, coba saja berdamai dengan diri sendiri dan renungi segalanya. Lalu, coba pendekatan yang lain. Coba cara lain untuk mengalihkan perasaan yang menggebu-gebu itu.

5. Datang ke kajian

Sebenernya, gaes, ini adalah salah satu cara untuk mengalihkan perasaan ingin untuk mengakses hal-hal berbau yaoi. Dan, terlepas dari sebuah langkah untuk mengalihkan, sebenarnya datang ke kajian itu adalah hal yang wajib bagi setiap muslim. Why? Bc kajian is majlis ilmu, kita menuntut ilmu agama—sebuah ilmu yang not just worth in this world, but also worth for afterlife. Dan sesungguhnya menuntut ilmu agama itu hukumnya wajib ‘ain (wajib yang berlaku secara personal, tidak bisa diwakilkan), sementara menuntut ilmu dunia itu wajib kifaya (wajib yang bisa diwakilkan). Dan lagi, apabila kita mendatangi suatu majelis ilmu, Insya Allah banyak sekali keberkahan yang kita dapat.

Datang ke kajian akan membuat kamu berada di lingkungan yang islami, sehingga nggak heran kondisi keimanan kamu merangkak naik. Hal ini akan membuat kamu lebih aware akan kehidupan dunia yang sementara, akan dosa-dosa yang tercatat, akan segala perbuatan yang pasti akan dibalas nanti di akhirat ;( Those thought will make you afraid of accessing yaoi stuffs ;(

6. Berkumpul dengan orang-orang sholeh

Which means kembali ke poin 5: datang ke kajian! Bc kalau kamu bingung nyari orang sholeh dimana, kamu bisa cara di kajian-kajian. Kalau pun ternyata orang-orang yang di kajian tidak sesholeh yang kamu bayangkan—well, at least mereka juga orang-orang yang berusaha untuk menjadi sholeh. Kamu bisa menemukan teman yang dapat saling mengingatkan di jalan kebaikan ♥



Yah, aku pikir itu aja si beberapa tips yang bisa aku kasih. Aku berharap tulisan panjang lebar di atas bisa work untuk kamu. Dan kalau ada yang punya tips lain, silakan di bagi di kolom komentar ;)

Anyway, aku mau kasih tau kamu sesuatu.

Quitting fujoshi world itu berat, pake banget. Dan kalau kamu nggak berhasil untuk berhenti jadi fujoshi, jangan nyerah! Berusaha lagi! It’s okay kalau kamu berhasil untuk tidak mengakses yaoi, tapi ternyata hanya bertahan beberapa minggu, lalu kamu tergoda untuk mengakses yaoi lagi—dan kamu beneran mengakses yaoi lagi. It’s okay. Beneran deh. Yang perlu kamu lakukan adalah segera bertobat lagi, dan berusaha keras lagi untuk berhenti jadi fujoshi. Dan Insya Allah, semua kesusahan, kesedihan, depresi yang disebabkan karena “Omg, gua pen banget ngakes yaoi lagiiiii.”; akan Allah balas dengan pahala yang berlimpah. Karena kamu sejatinya sedang berjihad, kamu berperang melawan hawa nafsu, dan itu adalah sesuatu yang baik. Maka jangan menyerah apabila usaha pertama telah gagal. Coba lagi!

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.”
(HR. Ahmad)

“..Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Q.S. Al-Baqarah : 216)

UPDATE (01/11/2019):
Mohon maaf, dikarenakan satu dan lain hal, dengan berat hati aku tidak bisa meneruskan grup Fujoshi Hijrah yang sempat aku buat. Tetapi bagi kalian yang mau curhat, sharing-sharing, silakan kunjungi instagramku di sini.


CEK DALAM TAGS "FUJOSHI AND STUFFS":
- Menjadi Fujoshi, Halalkah?
- Cara Berhenti Menjadi Fujoshi
- Alasan Di Balik Menjadi Fujoshi Part I: They Are Cute, So I Ship Them