Gaul Bebas? Coret!
![]() |
Buletin Remaja Teman Surga Edisi 004 |
Apakah kamu aktivis gaul bebas?
“Gaul bebas? Nggak, kok,
pergaulan gue nggak bebas.. Gue tuh anak baik-baik.” Hmm, masa siih..
Tunggu, memangnya gaul bebas itu apa?
Dewasa ini, disadari atau tidak,
fenomena gaul bebas sudah merambah kemana-mana. Dari setiap kalangan
pula—anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa! Gaul bebas memang sulit
sekali untuk dihindari, karena menurut istilah, gaul bebas adalah pertemanan lintas gender. Dicatet mbak,
mas, udah saya bold loh, wkwkwk.
Emang udah jadi perkara biasa
kalau remaja berteman dengan lawan jenis. Yang aneh tuh, kalau ada orang yang
gak punya teman beda gender. Dalam
kacamata orang tua, dinilai bagus buat menepis kekhawatiran akan keterlibatan
anak dalam LGBT (hiii, na’udzubillah..).
Dalam kacamata psikologi, dianggap penting sebagai ajang sosiologi untuk
perkembangan jiwa remaja. Dan bagi remaja sendiri, jadi keharusan buat
menyalurkan masa pubertasnya—temenan sekaligus demenan, sekali dayung dua tiga
pulau terlampaui. Waduh, mantep tuh.
Side effect dari gaul bebas
Yang namanya berteman sama lawan
jenis, meskipun bisa jaga diri, mustahil nggak ada affair. Awal-awal mungkin cuma temenan biasa, hangout bareng pas lagi weekend,
curhat-curhatan, ketawa haha hihi gak jelas. Lama-lama, ketika mandang doi,
tiba-tiba ada sengatan listrik sejenis kesetrum. Dari mata turun ke hati, dari
empati—eh—timbul benih-benih cinta. Apalagi kalau temennya punya tampang eye catching, kalo ngobrol nyambung, dan
care banget. Aduh, nikmat Tuhan mana
yang engkau dustakan..
![]() |
Dari matamu, matamu, matamuuu |
Nah loh, gimana tuh, jadinya, kalau kayak gitu? Apalagi kalau perasaan kita ternyata bersambut manis. Yang awalnya bisa menguasai perasaan, akhirnya jadi dikuasai perasaan. Jadian deh. Dan kalau udah jadian, tak sungkan lagi untuk body contact seperti kissing, neckling, atau petting. Lama-lama, hubungannya jadi seperti suami-istri. Akhirnya banyak ditemukan remaja yang notabene pelajar kedapatan hamil di luar nikah. Lalu, rasa malu akhirnya menggerogoti remaji ketika aibnya terbongkar. Ngerasa tak suci lagi, ujung-ujungnya terjun dalam dunia prostitusi. Makin terjerumus dalam dunia seks bebas yang rawan penyebaran penyakit menular seksual hingga HIV/AIDS.
Kalau udah gitu, setan bersorak
ngerasa sukses telah menjerumuskan keturunan Adam dan Hawa pada gelimang dosa. Iya,
tahu, memang tidak semua gaul bebas bermuara seperti penjabaran di atas. Tetapi
jangan dijadikan alasan, gengs, karena gaul bebas ini merupakan peluang
terbesar dan pintu masuk utama hal-hal di atas dapat terjadi. Coba deh kamu
baca artikel ini biar lebih paham
Terus harus gimana?
Islam punya metode sendiri untuk
mengatur pergaulan. Dunia laki-laki dan perempuan sejatinya memang terpisah.
Berpikir bakal boring tanpa gaul sama
lawan jenis? Siapa bilang? Kamu kan belum coba.. ;)
Islam merupakan agama yang paling
masuk akal. Islam tidak menampikkan fakta bahwa manusia memiliki gharizah
nau, atau bahasa Indonesia-nya; naluri melestarikan keturunan. Makanya,
islam menjaga pergaulan antara lawa jenis kalau belum halal. Biar syahwat bisa
kita kendalikan. Bukan malah mengendalikan kita.
Imam Ibnul Qayyim mengingatkan, “Tidaklah diragukan lagi bahwa membiarkan
kaum perempuan bergaul bebas dengan laki-laki adalah biang segala bencana dan
kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya berbagai malapetaka
yang merata. Sebagaimana ini juga termasuk penyebab (timbulnya) kerusakan dalam
semua perkara yang umum maupun khusus. Pergaulan bebas merupakan sebab
berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk sebab kebinasaan
massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular yang berkepanjangan.”
Abdullah bin Mas’ud r.a berkata, “Jika perbuatan zina telah nampak (tersebar)
di suatu negeri maka Allah akan membinasakan negeri tersebut.”
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz lebih
menegaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Dalil-dalil
(dari Al-Qur’an dan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) secara tegas menunjukkan haramnya (laki-laki yang)
berduaan dengan perempuan yang tidak halal baginya, (demikian pula diharamkan)
memandangnya, dan semua sarana yang menjerumuskan (manusia) ke dalam perkara
yang dilarang oleh Allah.”
Selain keluarga dan sekolah,
negara juga sangat berkepentingan untuk menghentikan gaya hidup gaul bebas.
Negara yang bisa menghentikan tayangan-tayangan remaja yang menyajikan
keseharian public figure yang erat
dengan pergaulan bebas. Negara yang bisa memberikan sanksi yang tegas pada
pelaku zina biar pelakunya kapok dan masyarakat jadi tercegah untuk berbuat hal
yang sama.
Dan kita, sebagai remaja muslim,
kudu berani untuk katakan tidak pada
gaul bebas. Jaga jarak dengan lawan jenis kecuali dalam interaksi yang
diperbolehkan. Bentengi diri kita dari bisikan setan dan godaan media yang
memprovokasi remaja untuk dekat dengan lawan jenis. Gaul bebas? Coret!
(Referensi: Buletin
Remaja Teman Surga Edisi 002 Februari 2018)
- - -
Kamu tinggal di daerah Bogor? Mau
buletin Teman Surga gratis? Silakan comment
below dengan menyertakan nomor whatsapp yang masih aktif, atau silakan
hubungi saya melalui id line: hijrah.kuy
Comments
Post a Comment